√ Arti Syafakillah dan Syafakallah | Adab, Keutamaan Dan Penjelasannya

Arti Syafakillah dan Syafakallah – Assalamualaikum sobat santaidamai yang saya senangi. Pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan sebuah ucapan syafakillah dan syafakallah. Kita selaku umat muslim pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat tersebut.

Mungkin istilah tersebut sudah sering di ucapkan untuk orang muslim sebagai tanda doa kepada saudara muslim yang sedang sakit. Namun disisi lain banyak juga orang yang sudah akrab dengan istilah tersebut namun belum tau makna syakillah dan syafakallah itu sendiri.

Maka dari itu di artikel ini kami akan mencoba mengulas istilah tersebut secara tuntas agar orang yang belum tau dengan istilah menjadi mengetahuinya. Baiklah, tidak usah banyak panjang lebar mari kita simak ulasan materi tersebut dibawah ini.

Pengertian Syafakillah dan Syafakallah

arti Syafakillah dan Syafakallah
cdn2.tstatic.net

Syafakillah dan Syafakallah adalah ungkapan atau ucapan yang keluar dari mulur orang muslim ketika mendapatkan informasi tentang seseorang baik itu kerabat, saudara ataupun tetangga sedang dalam keadaan sakit.

Makna dari Syafakillah Syafakallah adalah semoga Allah menyembuhkanmu. Dari kata tersebut mempunyai makna yang sama, namun ada perbedaan yang terletak pada kegunaa dari lafadz itu sendiri. Berikut ini penjelasan singkat mengenai istilah tersebut.

Untuk Syafakillah digunakan ketika yang sedang sakit tersebut adalah perempuan. Sedangkan Syafakallah diucapkan kepada laki-laki. Adapun untuk orang yang jumlahnya lebih dari satu. Menurut tata bahasa bahasa Arab, menggunakan kalimat “Syafakumullah”.

Penggunaan Kata ‘Syafakillah’ Sesuai Tata Bahasa

1. شفاك الله (Syafakallah)
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (laki-laki).

2. شفاك الله (Syafakillah)
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (perempuan).

3. شفاكم الله (Syafakumullah)
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada kalian (laki-laki).

4. شفاه الله (Syafahullah)
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (laki-laki).

5. شفاها الله (Syafahallah)
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadanya (perempuan).

6. شفاهم الله (Syafahumullah)
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (laki-laki).

7. شفاهن الله (Syafahunnallah) Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (perempuan).

Perlu digaris bawahi bahwa Kalimat Syafakillah dan Syafakallah ini adalah sebuah seruan atau ungkapan sehari-hari bahasa Arab yang biasa digunakan. dan balasan ucapan Syafakillah sendiri salah satunya adalah bisa menggunakan “Jazakallahu khairan”.

Namun secara pribadi, kami selaku penulis belum menemukan riwayat tentang penggunaan kata ‘Syafakillah’ ini di masa Rasulullah SAW. Pada masa Rasullah Saw beliau hanya mengajarkan do’a- do’a ketika berjumpa atau menjenguk orang sakit . Berikut ini salah satu contoh doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang diajarkan pada zaman beliau.

Do’a untuk Orang Sakit

Nah, dari penjelasan digambar tersebut mempunyai kenyambungan yang dapat kita simpulkan. Bahwa kita selaku umat umat muslim ketika berjumpoa atau menjenguk orang sakit maka harus mendoakan orang tersebut. Selain itu Rasullah Saw mengajarkan kita beberapa do’a untuk kesembuhan orang yang sedang tertimpa penyakit tersebut.

Berikut ini kami sajikan beberapa contoh mendoakan orang sakit selain yang pembahasan diatas diantaranya adalah sebagai berikut.

إِذَا دَخَلَ عَلَى مَنْ يَعُوْدُ قَالَ: لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ.

Apabila beliau mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata, ‘Laa ba’-sa thahuurun
Insyaa Allaah’


– Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membuat dosamu bersih, insya Allah.’” [HR. Al-Bukhari] –

Adapun do’a lainnya :

للَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَماً.

Allahumma Robbannas, Adz-Hibil Ba’sa Isyfi Antasy-Syafi La Syifa’a Illa Syifa’uka Syifa’an La Yughadiru Saqoman.

Ya Allah Tuhan dari semua manusia, hilangkan segala penyakit, sembuhkanlah, hanya Engkau yang dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali dari pada-Mu,
sembuh yang tidak dihinggapi penyakit lagi.

Keutamaan Menjenguk Orang Sakit

Kita selaku manusia maka harus sadar dengan sesama manusia lainnya. Apalagi dengan sesama muslim, maka ketika seseorang diantara kita tertimpa musibah atau mengalami sakit maka ki kita mempunyai kewajiban. Apak kewajiban tersebut ? yaitu kita selaku umat muslim sesama harus bisa menyisihkan waktu untuk menjenguk saudara kita yang sedang sakit tersebut.

Hal tersebut tidak pandang bulu, baik penyakit yang dideritanya berat maupun ringan kita diwajibkan untuk menjenguknya. Perlu diketahui, menjenguk orang sakit merupakan hak antara seorang muslim dengan muslim lainnya yang wajib ditunaikan. Sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ “حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إذَا لَقِيْتــَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاك

فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَك فَانْصَحْهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ، وَ إِذاَ مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذاَ ماَتَ

فاتـْبَعْهُ”. (رَواهُ مُسلمٌ، بَابُ مِنْ حَقِّ الْمُسْلِمِ لِلْمُسْلِمِ رَدُّ السَّلَامِ برقم 2162)

 

Dari Abu Hurairah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam, yaitu:

(1) jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam,
(2) jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya,
(3) jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat,
(4) jika ia bersin dan mengucapkan: ‘Alhamdulillah’ maka do’akanlah ia dengan Yarhamukallah (artinya = mudah-mudahan Allah memberikan rahmat kepadamu),
(5) jika ia sakit maka jenguklah dan
(6) jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya”. (HR. Muslim, no. 2162).

Rasulullah SAW juga menuntun umatnya, bagaimana seharusnya seorang Muslim menyikapi saudaranya ketika dihingapi rasa sakit. Disini ada peluang Ibadah, ada pahala yang sangat besar yang dijanjikan untuk orang yang menjenguk orang sakit. Sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadits.

Hadits Pertama :

إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا عَادَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ

“Sesungguhnya seorang muslim bila menjenguk saudaranya sesama muslim maka ia terus menerus berada di khurfatil jannah hingga ia pulang (kembali).” (HR. Muslim no. 6498).

 Hadits Kedua :

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَعُوْدُ مُسْلِمًا غُدْوَةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ عَادَهُ عَشِيَّةً إِلاَّ صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ، وَكَانَ لَهُ خَرِيْفٌ فِي الْجَنَّةِ

Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain di pagi hari melainkan 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di sore hari. Dan jika ia menjenguknya di sore hari maka 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di pagi hari. Dan ia memiliki buah-buahan yang dipetik di dalam surga.(HR. At-Tirmidzi no. 969)

Dilihat dari konteks hadist diatas sudah jelas bahwa orang yang mau Menjenguk atau menengok orang sakit sangat dianjurkan. Selain bagi orang yang mau menengok saudaranya maka terdapat banyak pahala. Hukum orang menjenguk orang sakit maka bisa menjadi farhu kifayah jika yang sakit adalah orang yang tidak memiliki kerabat atau keluarga yang membantunya.

Agar dapat meringankan beban dari orang yang menderita sakit tersebut maka tanyakan keadaannya. Selain itu juga tanyaka apa kebutuhan dan bantuan yang diperlukannya sehingga sakit yang dideritanya menjadi lebih ringan dan tidak bertambah parah.

Adab-adab Menjenguk Orang Sakit

Selain ada keutamaan dalam menjenguk orang sakit. Ada juga beberapa adab yang harus kita perhatikan ketika menemui orang yang sedang ‘kepayahan’ tersebut. Diantaranya;

  1. Menziarahi pesakit semata- mata karena Allah SWT dan mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
  2. Memberikan nasihat supaya sabar dan tabah dengan yang dideritanya.
  3. Mengucapkan perkataan yang baik- baik.
  4. Memegang tangan atau mengusap lembut tubuhnya
    (kecuali bukan mahram). dan duduk disebelah kanan.
  5. Bertanya tentang keperluan atau kebutuhan pesakit. Baik dalam keuangan, ibadah dll.
  6. Singkatkan dan beri jarak waktu berziarah. Tidak datang terlalu sering.
  7. Mendo’akan pesakit agar segera di beri kesembuhan.

Perkara Yang Harus Dihindari

  1. Masuk ke ruangan atau rumah dengan tidak sopan.
  2. Berlama- lama.
  3. Melakukan atau berbicara perkataan sia- sia.
  4. Berbicara tentang keburukan orang lain.
  5. Datang diwaktu larut malam, awal pagi atau waktu rehat.
  6. Mengambil dan menggunakan sesuatu tanpa izin miliki pesakit.

Ungkapan Bahasa Arab Sehari-hari Lainnya 

Selain dari Syafakillah dan Syafakallah masih banyak ungkapan-ungkapan bahasa Arab yang biasa digunakan masyarakat disekitar kita. Baik itu di lingkungan nyata maupun di film-film bertemakan tentang Islam. Berikut kami rangkum beberapa ungkapan bahsa arab yang biasa dilakukan oleh masyarakat kita, diantaranya sebagai berikut.

1. Syukran – Terima Kasih
2. Jazaakumullah Khairan – Semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan.
3. Barakallahu fiik – Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu.
4. Barakallah fii umrik – Semoga Allah memberikan keberkahan atas umurmu
5. Fii amaanillah – Semoga dalam lindungan Allah.
6. Ilalliqa – Sampai Bertemu Lagi, diucapkan orang yang pergi / pamit.
7. Maas Salaamah – Semoga dalam keselamatan, Jawaban no 6.
8. Shahih – Benar.
9. Tafadhdhal – Silakan, Digunakan untuk laki-laki (tunggal) ataupun Umum.
11. Tafadhdhalii – Silakan, Digunakan untuk perempuan (tunggal).
10. MumtaazKeren, Mantap – Bagus banget, Untuk menunjukan pujian).

11. Laa AdriTidak tahu.
12. Syafakillah – Semoga Allah menyembuhkanmu (perempuan)
13. Syafakallah – Semoga Allah menyembuhkanmu (laki-laki)
14. Na’am – Iya / Ya
15. Laa – Tidak
16. Ahlan wa Sahlan – Selamat Datang.
17. Kayfa Halukh – Apa Kabar?
18. Akhi – Saudaraku (laki-laki, tunggal).
19. Ukhti – Saudariku (perempuan, tunggal).
20. Ikhwan – Saudaraku (Jamak/banyak).

21. Akhwat – Saudariku (Jamak/banyak).
22. Ana – Saya
23. Anta – Kamu (laki-laki)
24. Fulan – Seseorang yang tidak di ketahui namanya (si fulan = si anu)
25. Fulanah – Sama seperti No 24 (untuk perempuan).

Ucapan Lain Sebagai Bentuk pujian terhadap Allah SWT

Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah).
Subhanallah (Maha Suci Allah).
AllahuAkbar (Allah Maha Besar).
Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah).
Insya Allah (Bila Allah Berkehendak).
Wallahu A’lam Bishawab (dan Allah lebih mengetahui yang sebenar-benarnya).

Demikianl penjelasan tentang arti dari Syafakillah, Syafakallah, Syafahallah juga Barakallah fii umrik dan juga kosakata bahasa Arab yang sering masyarakat Indonesia gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan pembahasan diatas dapat meningkatkan iman kita kepada Allah SWT dan saling memperhatikan orang lain. Sekian terima kasih !

Leave a Reply

%d bloggers like this: