√ Kumpulan Nama Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya

Senjata tradisional Jawa Barat – Jawa Barat merupakan sebuah provinsi Indonesia dan juga salah satu bagian dari Pulau Jawa yang letaknya paling ujung Barat.  Mayoritas penduduk setempat dikenal sebagai Suku Sunda.

Jawa Barat sendiri memiliki banyak seni dan kebudayaan yang menjadi peninggalan dari nenek moyang. Salah satu kebudayaan yang masih ditemukan di masyarakat Jawa Barat ialah senjata tradisional.

Pada zaman dahulu senjata tradisional tesebut digunakan untuk senjata perang untuk melawan penjajah Belanda dan Jepang. Meskipun sekarang zamannya sudah modern dan banyak alat-alat canggih bermunculan, namun kita sebagai penerus bangsa tidak boleh melupakan warisan nenek moyang begitu saja.

Terdapat beberap senjata tradisioanl Jawa Barat yang masih di arsipkan agar tidak punah. Berikut ini senjata tradisional Jawa Barat yang harus kita jaga.

Namun kami sebelumnya juga sudah membahas senjata tradisional Jawa Timur unik dan ada beberapa yang masih digunakan hingga saat ini.

Senjata Tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya

1. Kujang

Senjata tradisional jawa barat

Senjata tradisional Jawa Barat yang pertama adalah Kujang. Senjata ini termasuk senjata tikam yang memiliki bentuk unik dengan ukuran panjang mencapai 20-25 cm. Pada zaman dahulu senjata ini digunakan untuk berperang atau perlindungan diri. Senjata ini juga biasa digunakan sebagai perlengkapan pakaian.

Ada beberapa pendapat bahwa senjata yang satu ini mulai dikenalkan oleh nenek moyang pada abad ke-8, lebih tepatnya pada masa kejayaan kerajaan Tarumanegara. Bahkan hingga sekarang kujang mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Dengan perkembangan zaman, senjata kujang juga mengalami modifikasi dan mulai bermunculan banyak jenis kujang dengan bentuk yang beragam. Beberapa bentuk kujang yaitu bentuk kujang ciung, bentuk kujang jago, bentuk bangkong atau kodok, bentuk burung kuntul, bentuk kujang badak, dan bentuk kujang yang agak kurus atau kujang kudi.

Tidak hanya pergunakan untuk perlindungan diri, melain juga senjata kujang memiliki banyak fungsi lainnya, seperti :

  1. Peralatan pertanian, Pada zaman kuno sanghyang, senjata ini biasa digunakan masyarakat setempat untuk menebang kayu, memangkas tumbuhan dan nyacar. atau bisa disebut Kujang pamangkas.
  2. Sebagai pajangan atau hiasan dinding, jika kita melihat di daerah suku Sunda senjata ini biasa di pasang di dinding atau tembok-tembok rumah mereka.
  3. Kujang pusaka, Pada zaman dahulu masayarakat menggunakan senjata kujang ini sebagai senjata perang untuk melawan musuh. Selain itu, senjta ini juga diyakini masyarakat sebgai lambang keagunagan dan perlindungan.
  4. Lambang atau simbol, senjata ini juga biasa digunakan masyarakat untuk sebagai lambang organisasi atau pemerintah.

Selain memiliki keunikan, senjata kujang ini juga memiliki beberapa jenis variasi bentuk. Berikut ini beberapa bentuk senjata kujang yang terkenal dan populer.

Tidak hanya unik, ada beberapa variasi bentuk yang dimiliki oleh kujang. Berikut ini beberapa bentuk dari senjata kujang yang cukup terkenal dan populer.

  • Kujang Ciung. Bentuk Kujang yang mirip dengan burung Ciung
  • Kujang Jago. Bentuknya mirip dengan ayam jago
  • Kujang Badak. Bentuknya mirip dengan hewan Badak (karena ada cula).
  • Kujang Kuntul. Bentuknya mirip dengan burung Kuntul
  • Kujang Naga. Bentuknya mirip dengan Burung Kuntul
  • Kujang Bangkong. Bentuknya mirip dengan hewan katak
  • Kujang Kudi. Senjata kujang yang bentuknya tipis.
  • Tipologi bilah kujang. Berbentuk seperti wayang kulit dengan tokoh wanita sebagai simbol kesuburan.

2. Balincong

Senjata tradisional jawa barat

Senjata tradisional Jawa Barat selanjutnya adalah Balincong. Senjata tradisional ini biasa digunakan masyarakat untuk menggali tanah atau pemecah baju. Senjata ini berbeda dengan patik, karna pada balincong yerdapat 2 sisi mata yang tajam dengan arahnya  yang saling berlawanan.

Senjata balincong ini hampir mirip dengan pajul, namun yang membedakan yaitu balincong memiliki bentuk yang runcing dan tidak lebar.

3. Bedog

Senjata tradisional jawa barat

Senjata tradisional Jawa Barat selanjutnya adalah bedog atau golog. Mungkin bagi masyarakat Jawa umumnya tidak asing dengan senjata yang satu ini. Senjata ini biasa digunakan untuk memotong, menebang pohon, membelah kayu, menyembelih dan memotong daging, serta dijadikan sebagai peralatan untuk di kebun.

Ciri-ciri umum yang terdapat pada senjata ini berukuran Panjangnya sekitar 30 cm-40cm. Ada juga yang berukuran lebih dari 40cm disebut kolewang atau biasa dipanggil gobang. Secara umum bedog memiliki beberapa jenis, seperti :

Jenis dan Fungsi Bedog

  1. Bedog Gagaplok. Pada umumnya senjata ini digunakan untuk memotong dan menyabit rumput atau tanaman lainnya di kebun
  2. Bedok / golok Pameuncitan. Senjata ini memiliki ukuran panjang berkisar 25 sampai 27 cm dan lebarnya berkisar 3 cm. Senjata ini diambil dari kata peuncit, dalam bahasa Sunda beearti sembelih. Sesuai dengan namanya senjata ini digunakan masyarakat digunakan untuk menyembelih hewan.
  3. Bedok / golok Pamoroan atau internasional survival golok . Senjata ini memiliki ukuran berkisar 40-50 cm dan lebarnya adalah 3,5 cm. Pada umumnya masyarakt Sunda menggunakan untuk berburu hewan buas di hutan.
  4. Bedok / golok tani. Senjata ini memiliki ukuran panjang  berkisar 25-30cm dan memiliki lebar sekitar 4 cm. Sesuai dengan namanya, senjata ini biasa digunakan masyarakt untuk segala hal yang berkaitan dengan bertani dan berkebun.
  5. Bedok / golok Pamugeulan. Senjata ini memiliki panjangnya berkisar antara 23-24,5 cm dan memiliki lebar sekitar 6 cm. Senjata ini memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga masayrakat Sunda menggunakan untuk kegiatan-berat seperti menebang pohon. Ataupun untuk zaman sekarang, masyarakt setempat menyebutnya dengan golok kelapa.
  6. Bedok / golok Sotogayot. Senjata memiliki panjang 25-27 cm dan lebar 6cm. Pada umumnya penduduk Sunda, senjata ini digunakan untuk memotong bambu atau pengerjaan material bambu.
  7. Bedok / golok dapur. Golok ini memiliki ukuran 20 sampai 23 cm dan lebarnya sekitar 4 cm. Sesuai dengan namanya senjata ini biasa digunakan masyarakat Sunda untuk kegiatan dapur seperti memasak dan memotong bahan bakar. Namun golok ini berbeda dengan golok daging atau pameuncitan.
  8. Golok panguseupan. Senjata memiliki panjang kira-kira 17-20cm dan lebarnya 3 cm. Nguseup yang merupakan bahasa sunda apabila diterjemahkan berarti Mancing. Senjata ini biasa digunakan untuk memancing di sungai atau di laut
  9. Golok / bedog cepot. Senjata ini memiliki ukurannya berkisar antara 15-17 cm dan lebarnya diatas 9 cm. Golok ini memiliki bentuk yang unik dan indah, namun memiki fungsi yang sama seperti kapak yaitu untuk membelah.

Pada umumnya senjata bedog di bagian utama terbuat dari baja dan besi, selain itu juga memiliki beberapa bagaian seperti wilah atau bilah. pada umumnya wilah terdiri dari tonggong atau bagian yang tumpul, buntut paksi atau pangkal bedog yang berada di bagian gagang atau perah. Sedangkan beuteung yang merupakan bagian yang tajam. Serta ujung wilah yang dikenal sebagai congo.

4. Baliung atau Patik

Senjata tradisional jawa barat

Selanjutnyan senjata tradisional Jawa adalah baliung atau patik. Pada zaman dahulu masyarakat Sunda sangat memerlukan alat yang dapat digunakan untuk menebang pohon dan membelah kayu.

Dari itulah masyarakat mempunyai inisiatif membuat alat baliung atau patik atau biasa dikenal dengan kapak. Gagang alat ini terbuat dari kayu dengan ukuran yang panjang mencapai 30-35 cm. Sedangkan baliung sendiri terbuat dari besi dan baja yang tebal dan besar pada bagian pangkalnya.

Hal ini sehingga menjadi kelebihan pada senjata bedog dibandingkan dengan senjata lainnya tertema bedog. Masyarkat Sunda bagian pedalaman masih sering menggunakan alat ini untuk menebang pohon dan membelah kayu.

5. Arit

Senjata tradisional jawa barat

Senjata tradisional Jawa Barat selanjutnya adalah arit. Alat ini hingga sekarang masih digunakan oleh masyarkat untuk mencari rumput, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai peternak. Di beberapa daerah lainnya, senjata ini juga masih banyak dijumpai. Bahkan ada juga yang mirip dengan senjata ini seperti sabit khas Betawi, celurit khas Madura, dan lainnya.

Senjata yang satu ini memang memiliki kegunaan yang lebih mudah dibandingkan dengan senjata lainnya karena memiliki ukuran yang tidak terlalu besar.

6. Congkrang

Senjata tradisional jawa barat

Selanjutnya senjata tradisional Jawa Barat adalah congkrang. Senjata ini mungkin sudah mulai langka dan jarang ditemukan. Pada umumnya masyarakat Sunda menggunakan alat ini untuk menyiangi rumput-rumput kecil yang ada di kebun.

Bentuk yang dimiliki alat ini mirip dengan cangkul namun congkrang memiliki bentuk ukuran mini. Alat ini sering digunakan oleh kaum ibu untuk membersihkan halaman rumah atau di lahan pertanian.

7. Sulimat

Senjata tradisional jawa barat

Selanjutnya senjata tradisional Jawa Barat ialah sulimat. Senjata yang satu ini juga sama dengan congkrang, keberadaan yang langka sehingga sudah sulit menemukan senjata tradisional yang satu ini.

Alat ini memiliki sebilah pisau yang runcing dan ditancapkan didalam tanah. Bagian runcing inilah yang biasa digunakan masyarakat petani buah kelapa untuk mengupas kulitnya. Dengan alat ini sangat memungkinkan agar dalam pengupasan kelapa lebih mudah dan cepat.

8. Bajra Dan Gada

 

Senjata tradisional Jawa Barat selanjutnya adalah bajra dan gada. Pada zaman dahulu alat ini digunakan untuk berperang atau pembelaan diri. Bajra ini mempunyai fungsi yang sama dengan gada yaitu untuk memukul lawan atau musuh ketika hendak menyerang.

9. Gacok

Senjata tradisional yang terakhir adalah gacok. Pada umumnya alat ini sering digunakan para petani untuk mengerjakan berbagai keperluan di sawah seperti mengumpulkan jerami, rerumputan kering dan masih banyak lagi. Senjata ini memiliki bentuk sama persis dengan garpu, namun pada gagangnya mirip seperti pacul.

Mungkin itu tadi beberapa senjata tradisional Jawa Barat yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat. Mungkin dari beberapa senjata diatas masih langka, itulah mengapa kita sebagai pemuda penerus bangsa harus terus menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia ini.


Terima kasih, Salam Santaidamai.com !!!!

Leave a Reply

%d bloggers like this: